Gejala dan cara pencegahan tukak lambung




Pengertian Tukak Lambung

Apa itu tukak lambung...???


Tukak lambung (ulkus peptikum, peptic ulcer) adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil (duodenum) serta kerongkongan (esofagus). Tukak lambung dapat menyebabkan rasa nyeri pada lambung atau bahkan perdarahan dalam kasus yang parah.

Penyakit ini dapat menyerang semua orang pada segala umur. Meski begitu, pria usia di atas 60 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya. Tukak lambung sendiri dapat diobati hingga tuntas jika penyebab utama dapat diketahui.



Gejala - gejala Tukak lambung


Gejala utama yang akan rasakan jika mengalami tukak lambung adalah nyeri atau perih pada perut. Rasa sakit tersebut muncul karena terjadinya iritasi akibat asam lambung yang membasahi luka. Gejala ini biasanya berupa rasa nyeri yang:
  • Menyebar ke leher, pusar, hingga punggung.
  • Muncul pada malam hari.
  • Terasa makin parah saat perut kosong.
  • Umumnya berkurang untuk sementara jika Anda makan atau mengonsumsi obat penurun asam lambung.
  • Hilang lalu kambuh beberapa hari atau minggu kemudian
Di samping nyeri pada lambung, ada beberapa gejala lain yang mungkin Anda alami, di antaranya adalah nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, mual, serta gangguan pencernaan. 


Penyebab Tukak lambung


Dinding lambung biasanya dilapisi selaput (mukus) yang melindunginya dari asam lambung. Peningkatan kadar asam lambung atau penipisan selaput pelindung lambung berpotensi memicu munculnya tukak lambung,penyebab umum yang dapat menurunkan perlindungan dinding lambung terhadap asam lambung meliputi infeksi bakteri Helicobacter pylori  dan penggunaan obat anti inflamasi non-steroid,Ibuprofen,aspirin,atau diclofenac adalah beberapa contoh obat anti inflamasi non-steroid yang sering digunakan.
selain itu,penyakit tumor pankreas (gastrinoma) dan pengobatan radiasi pada area lambung juga dapat menyebabkan timbulnya tukak lambung.

Di samping bakteri dan obat, faktor gaya hidup juga meningkatkan risiko menderita tukak lambung, seperti :
  • Mengonsumsi minuman beralkohol yang dapat menipiskan selaput pelindung dinding lambung.
  • Mengalami stres yang tidak segera diatasi.
  • Merokok yang meningkatkan risiko mengalami tukak lambung bagi orang yang terinfeksi bakteri pylori.
Untuk membantu proses penyembuhan serta menghindari gejala tukak lambung yang makin parah, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan. Langkah-langkah sederhana tersebut meliputi:


  • Membatasi konsumsi minuman keras. Kandungan alkoholnya dapat menyebabkan iritasi pada bagian lambung yang mengalami peradangan.
  • Berhenti merokok. Rokok dapat menghambat penyembuhan sekaligus meningkatkan risiko tukak lambung.
  • Mengurangi konsumsi teh dan kopi karena keduanya dapat meningkatkan kadar asam lambung.
  • Mengurangi konsumsi susu. Terkadang, mengonsumsi susu dapat membantu meredakan rasa nyeri akibat tukak lambung. Namun setelahnya, susu akan meningkatkan kadar keasaman lambung, sehingga lambung akan bertambah nyeri.
  • Mengonsumsi bahan makanan yang mengandung probiotik, seperti yogurt, keju tua.
  • Menghindari konsumsi makanan pedas atau berlemak.
  • Menerapkan pola makan sehat dengan banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran dan biji-bijian.
  • Mengganti obat pereda nyeri yang biasa digunakan jika memungkinkan, dan tanyakan pada dokter obat yang sesuai untuk Anda.
  • Mengontrol stres dan beristirahat secara cukup.

Komplikasi tukak lambung

Komplikasi akibat tukak lambung memang jarang dialami, tapi tetap dapat muncul terutama jika tidak ditangani secara tepat. Beberapa komplikasi tukak lambung yang berpotensi serius, meliputi:


  • Pendarahan dalam perut. Ini adalah komplikasi tukak lambung yang paling umum terjadi. Volume pendarahan bisa ringan atau parah hingga membutuhkan transfusi darah. Perdarahan ringan mengarah pada terjadinya anemia sehingga wajah menjadi pucat, kelelahan, dan jantung berdegup kencang.
  • Peritonitis. Meski jarang terjadi, tukak lambung berpotensi melubangi dinding lambung atau usus dan menyebabkan infeksi serius dalam rongga perut. Komplikasi ini membutuhkan penanganan darurat di rumah sakit karena dapat berakibat fatal jika dibiarkan.
  • Terhalangnya pergerakan makanan dalam sistem pencernaan. Tukak lambung terkadang bisa bengkak atau membentuk jaringan parut yang dapat menyumbat saluran pencernaan sehingga makanan tidak bisa lewat. Komplikasi akan memicu gejala cepat kenyang, muntah-muntah, dan penurunan berat badan. Prosedur operasi mungkin dibutuhkan untuk menangani jaringan parut yang terbentuk.
  • Kanker lambung. Meskipun keterkaitannya masih menjadi perdebatan, diperkirakan sekitar 2% kejadian tukak lambung dapat berkembang menjadi kanker lambung.Bakteri H.pylori lah yang diduga menjadi patogen utama komplikasi ini. Infeksi akibat H.pylori dapat menyebabkan peradangan kronis yang mampu meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung secara signifikan.

Pencegahan tukak lambung


Terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan agar terhindar dari risiko terkena tukak lambung. Di antaranya adalah:
  • Menjaga kebersihan diri dari penyebaran bakteri Helicobacter pylori yang umumnya hidup di lapisan mukus dalam jaringan pelindung lambung. Penyebaran ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui makanan dan minuman.
  • Berhati-hati dalam penggunaan obat anti inflamasi non-steroid.
  • Mengurangi atau berhenti merokok.
  • Menghindari minuman beralkohol.

Nah,demikian penjelasan mengenai penyakit tukak lambung /biasa disebut dengan luka lambung .sangatlah penting kita untuk mengetahui gejala serta pencegahan penyakit tersebut.semoga bermanfaat Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Tebu Merah

Pengertian penyakit hepatitis,penyebab,gejala,dan cara mencegahnya.

Brokoli dan manfaatnya