Waspadalah dengan darah rendah..!!!

Pernahkah Anda merasa penglihatan berkunang-kunang, konsentrasi berkurang, pucat, pusing, bahkan pingsan? Bisa jadi itu adalah gejala tekanan darah rendah atau hipotensi. Tekanan darah dikatakan rendah ketika kurang dari 90 mmHg pada sistolik (bilangan atas) atau 60 mmHg pada diastolik (bilangan bawah).





Normalnya, orang berusia di bawah 60 tahun punya tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg, dan tekanan darah di bawah 150/90 mmHg untuk usia di atas 60 tahun. Jika tekanan darah turun secara tiba-tiba sebesar 20 mmHg, seumpama sistolik 100 mmHg jadi 80 mmHg, mampu berbahaya. Anda bakal mulai pusing dan bahkan pingsan sebab otak tidak mendapat lumayan pasokan darah. Dari ragam pemicunya yang berbeda-beda, maka hipotensi terhitung mampu dibedakan jadi sebagian jenis.

Jenis Hipotensi
Berikut adalah jenis hipotensi berdasarkan kapan terjadinya penurunan tekanan darah.
  • Hipotensi ortostatik merupakan  kondisi tekanan darah rendah yang terjadi ketika seseorang berdiri dari posisi duduk atau tidur yang juga biasa dikenal dengan nama hipotensi postural. Kondisi ini bisa mengakibatkan penderitanya mengalami pusing, kepala berputar, bahkan bisa sampai pingsan.
    Ketika terjadi, hipotensi ortostatik bisa berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit.
  • Hipotensi postprandial adalah penurunan tekanan darah sekitar 20 mmHg dalam dua jam setelah makan. Jenis hipotensi ini juga umum dialami orang lanjut usia, terutama mereka yang mengidap penyakit Parkinson atau kelainan pada sistem saraf otonom. Penyebabnya memang belum dapat dipastikan, tetapi bisa jadi berkaitan dengan karbohidrat yang tinggi.
  • Hipotensi vasovagal terjadi ketika seseorang berdiri terlalu lama. Anak-anak lebih sering mengalami hipotensi jenis ini daripada orang dewasa, misalnya berdiri lama saat upacara. Rasa sakit juga dapat menjadi penyebabnya. Jika pingsan, penderitahipotensi vasovagal umumnya akan sadar kembali dalam waktu singkat.
  • Hipotensi akut terjadi ketika organ tubuh Anda tidak mendapat pasokan darah dan oksigen yang cukup secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya berhubungan dengan syok karena berbagai penyebab, contoh infeksi berat, pendarahan jumlah besar dalam waktu singkat, serangan jantung, dehidrasi atau reaksi alergi anafilaksis.
  • Hipotensi kronis adalah jenis hipotensi yang disebabkan oleh kondisi yang bersifat jangka panjang seperti penyakit Addison dan gagal jantung.
lain hal-hal di atas, hipotensi termasuk bisa disebabkan oleh efek samping obat layaknya obat antihipertensi, anemia, dan juga hipotiroidisme. Kondisi dehidrasi, kehamilan dan problem ritme jantung termasuk bisa membawa dampak tekanan darah rendah.

Pengobatan dan Pencegahan Hipotensi
Cara penanganan tekanan darah rendah dapat terkait terhadap penyebab dasarnya. Misalnya, kecuali penyebabnya adalah gagal jantung, maka diperlukan penanganan secaramedis dan perubahan jenis hidup sehingga terhindar berasal dari hipotensi. Jika disebabkan oleh dampak samping obat, maka pengobatan alternatif sanggup diganti oleh dokter. Hipotensi secara lazim sanggup ditangani bersama sebagian langkah berikut. 
  • Konsumsi makanan yang kaya bakal kadar garam sebab sodium mampu tingkatkan tekanan darah. Khusus untuk Anda yang berusia lanjut, konsultasikan dahulu bersama dengan dokter Anda sebelum menambahkan kadar garam di didalam diet sehari-hari.
  • Minum lebih banyak air putih untuk tingkatkan volume darah dan menghindar dehidrasi yang mampu mengakibatkan hipotensi.
  • Mengubah posisi bersama dengan perlahan atau tidak berdiri terlampau lama.
  • Tidur bersama dengan 2-3 bantal agar saat bangun dan berdiri tidak berlangsung penurunan drastis pada tekanan darah.
  • Batasi minuman beralkohol.
  • Mengonsumsi secangkir kopi di pagi hari mampu membantu.
  • Gunakan stoking kompresi untuk megurangi terkumpulnya darah di tungkai. 
  • Gunakan stoking kompresi untuk megurangi terkumpulnya darah di tungkai.
Jika hipotensi mengakibatkan gejala-gejala yang memadai mengganggu dan tidak bisa ditangani bersama tips di atas, maka Anda bisa menghendaki resep berasal dari dokter untuk menaikkan tekanan darah. Contoh obat yang biasa diberikan adalah midodrine dan fludrocotisone. 
Segera periksakan ke dokter apabila Anda mengalami gejala tekanan darah rendah yang disertai gejala lain seperti sakit pada bagian dada, demam, denyut jantung tidak beraturan, napas pendek, dan pingsan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Tebu Merah

Pengertian penyakit hepatitis,penyebab,gejala,dan cara mencegahnya.

Rahasia dibalik air beras yang sangat bermanfaat untuk kecantikan...!!!!!